BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
|
Variabel Confounding
|
Gambar
2. Kerangka Konsep
B.
Hipotesis
Penelitian
1.
Ada
hubungan antara jenis kelamin dengan motivasi klien NAPZA dalam proses
penyembuhan ketergantungan obat di Panti Rehabilitasi Pamardi Putra Mandiri Semarang.
2.
Ada
hubungan antara tingkat pendidikan dengan motivasi klien NAPZA dalam proses
penyembuhan ketergantungan obat di Panti
Rehabilitasi Pamardi Putra Mandiri Semarang.
3.
Ada
hubungan antara status ekonomi dengan motivasi klien NAPZA dalam proses
penyembuhan ketergantungan obat di Panti
Rehabilitasi Pamardi Putra Mandiri Semarang.
4.
Ada
hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi klien NAPZA dalam
proses penyembuhan ketergantungan obat di Panti Rehabilitasi Pamardi Putra Mandiri Semarang.
C. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah explanatory research yaitu suatu penelitian pengujian hipotesa yang
menguji hubungan sebab akibat diantara variabel
yang diteliti (22). Desain Penelitian yang digunakan adalah
observasional (noneksperimental) yang bersifat analitik, yaitu penelitian yang
mencoba menggali bagaimana dan mengapa suatu fenomena bisa terjadi kemudian
melakukan analisis dinamika korelasi antar fenomena, meliputi variabel dependen
dan independen (23). Alasan digunakan desain ini adalah karena penelitian ini
dilakukan untuk mencari hubungan antara dukungan keluarga (variabel independen)
dengan motivasi klien NAPZA salam proses penyembuhan ketergantungan obat
(variabel dependen).
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu variabel dependen
dan variabel independen diukur secara simultan (bersamaan) pada suatu saat
dengan menggunakan kuesioner (24).
D.
Populasi dan
Sampel
1.
Populasi
Nursalam (2001) mendefinisikan
populasi merupakan seluruh obyek dengan karakteristik tertentu yang akan
diteliti (24). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh klien NAPZA di
Panti Rehabilitasi Pamardi Putra Mandiri Semarang yang telah melewati tahap
detoksifikasi yang berjumlah 110 orang.
2.
Sampel
Menurut Nursalam (2001) sampel merupakan bagian dari populasi yang
diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(24). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian klien NAPZA di Panti
Rehabilitasi Pamardi Putra Mandiri Semarang yang telah melewati tahap
detoksifikasi.
a.
Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu
populasi target dan terjangkau yang diteliti (24). Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah :
1.
Subyek penelitian sedang menjalani proses rehabilitasi
ketergantungan obat di Panti Rehabilitasi Pamardi Putra Mandiri Semarang.
2. Subyek penelitian sudah melewati tahap
detoksifikasi.
3. Sebelum berada di pusat rehabilitasi,
subyek penelitian pernah hidup bersama orang tua atau keluarga.
4. Subyek penelitian bukan klien NAPZA Panti
Pamardi Putra Mandiri yang sedang menjalani program latihan kerja.
5.
Subyek penelitian yang menandatangani surat persetujuan menjadi responden.
b.
Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (24). Kriteria
eksklusi dalam penelitian ini adalah subyek penelitian yang mengundurkan diri
dari penelitian.
Besar sampel
Menurut Nursalam (2001) besar
sampel adalah banyaknya anggota yang dijadikan sampel (24). Karena jumlah
populasi kurang dari 1000, maka penentuan jumlah sampel dihitung dengan rumus
sebagai berikut (26) :
Keterangan :
N = Besarnya populasi
n = Besar Sampel
d = Tingkat kepercayaan/ketepatan
yang diinginkan
Menurut perhitungan yang telah dilakukan dengan rumus di atas diperoleh
besar sampel sebanyak 52 responden dengan penjabaran sebagai berikut :
= 110
1+110(0,12)
= 110
2,1
= 52,38 (52 dibulatkan)
2.
Prosedur dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili populasi
yang ada. Cara pengambilan sampling dengan probability
sampling yaitu simple random sampling
setiap subyek dalam populasi memiliki kesempatan untuk terpilih dan tidak
terpilih sebagai sampel, jadi setiap elemen diseleksi secara random (acak)
(25).
E.
Tempat
Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Panti Rehabilitasi
Pamardi Putra Mandiri Semarang karena lokasi tersebut mudah dijangkau oleh
peneliti sehingga memudahkan peneliti untuk mengambil data serta melakukan pendekatan
baik dengan pengurus Panti Rehabilitasi Pamardi Putra Mandiri maupun responden.
Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2006.
F. Variabel Penelitian, Definisi Operasional
dan Skala Pengukuran
1.
Variabel Penelitian
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu (Soeparto, Taat Putra, dan Haryanto, 2000) (25). Variabel
dalam penelitian ini adalah :
a.
Variabel independen (bebas)
Variabel independen merupakan
variabel yang nilainya menentukan variabel lain (25). Variabel independen dalam
penelitian ini adalah dukungan sosial keluarga yang meliputi dukungan
emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informatif.
b.
Variabel dependen (terikat)
Variabel dependen merupakan
variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain (25). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah motivasi klien NAPZA dalam proses penyembuhan
ketergantungan obat.
c.
Variabel perancu (confounding)
Variabel perancu adalah variabel yang berhubungan (asosiasi) dengan
variable bebas dan berhubungan dengan variabel tergantung, tetapi bukan
merupakan variabel antara (25). Variabel perancu dalam penelitian ini adalah jenis
kelamin, pendidikan, dan status ekonomi.
2.
Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
No
|
Variabel
|
Definisi
Operasional
|
Alat dan Cara
Pengukuran
|
Skala
|
1.
|
Jenis kelamin
|
Jenis kelamin adalah suatu
identitas gender yang membedakan laki-laki dengan perempuan.
|
Diukur dengan menggunakan
pertanyaan terstruktur pada kuesioner bagian A. Dinyatakan dalam Laki-laki
dan perempuan.
|
Nominal
|
2.
|
Pendidikan
|
Pendidikan adalah pendidikan
terakhir yang ditempuh oleh klien ataupun pendidikan yang sedang dijalani
klien.
|
Diukur dengan menggunakan pertanyaan terstruktur pada kuesioner bagian A.
Dengan kategori sebagai berikut :
Tinggi = Lulus D3 / S1
Cukup =LulusSMP-SMA
Rendah = Lulus SD
|
Ordinal
|
3.
|
Status ekonomi
|
Tingkat kesejahteraan klien
yang diukur dari pendapatan tiap bulan orang tua dari pekerjaan pokok maupun
sampingan. Kategori didasarkan pada standar dari Biro Pusat Statistik (BPS)
|
Diukur dengan menggunakan pertanyaan terstruktur pada kuesioner bagian A.
dengan kategori sebagai berikut :
Tinggi = >Rp.1.200.000
Sedang = Rp.600.000-Rp.1.200.000
Rendah = < Rp. 600.000
|
Ordinal
|
4.
|
Dukungan sosial keluarga
|
Dukungan sosial keluarga
merupakan bentuk bantuan yang dirasakan seseorang dalam hal ini klien NAPZA
yang diperoleh melalui hubungan interpersonal yang terdiri dari:
-
Dukungan emosional
-
Dukungan penghargaan
-
Dukungan instrumen
-
Dukungan informatif
|
Dukungan sosial keluarga ini diukur dengan menggunakan kuesioner
bagian (B) sebanyak 18 pernyataan dengan pembagian sebagai berikut pernyataan
dukungan informatif (5soal) soal no1,5,9,13,dan17 . dukungan emosional
(5soal) soal no:2,6,10,14,dan18,
dukungan penghargaan (4soal) no:3,7,11,dan15 dukungan instrumen
(5soal) no:4,8,12,dan16.
Pernyataan favourable nomor: 1,3,5,7,10,12,14,16,18. Sedangkan pernyataan
unfavourable nomor: 2,4,6,8,9,11,13,15,dan17. Untuk pernyataan favourable:
skor 4 jika jawaban Selalu (SL), skor
3 jika jawaban Sering (SR), Skor 2 jika jawaban Kadang (KD) dan 1 untuk
jawaban Tidak pernah (TP). Sedangkan untuk pernyataan unfavourable
sebaliknya. Kategori dukungan sosial keluarga:
- Kurang = 18-44
- Sedang = 45-62
- Baik = 63-72
|
Ordinal
|
5.
|
Motivasi
|
Motivasi adalah suatu dorongan
baik dari dalam maupun dari luar diri klien NAPZA dalam proses penyembuhan
ketergantungan obat. Didasarkan pada teori McClelland yaitu :
-
Kebutuhan prestasi
-
Kebutuhan afiliasi
-
Kebutuhan kekuasaan
|
Motivasi ini diukur dengan menggunakan kuesioner
bagian (C) sebanyak 13 pernyataan dengan pembagian sebagai berikut kebutuhan
prestasi pernyataan(6soal) no:1,4,8,9,11dan13. kebutuhan afiliasi (3 soal)
no:2,5,12 kebutuhan kekuasaan(4soal) no:3,6,7,10. Pernyataan favourable
nomor 2,4,6,8,10,11 dan 13
sedangkan pernyataan
unfavourable nomor 1,3,5,7,9,12. Untuk pernyataan favourable: skor 4 jika
jawaban Sangat setuju (SS), skor 3 jika jawaban Setuju (S), 2 untuk jawaban
Tidak setuju (TS), dan 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS). Sedangkan
untuk pernyataan unfavourable sebaliknya Kategori motivasi :
- Rendah = 13-32
- Cukup
= 33-44
- Tinggi
= 45-52
|
|
G. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data
1.
Alat penelitian
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah instrumen penelitian, alat tulis dan alat-alat pengolah data seperti
computer dan kalkulator. Dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif,
kulaitas pengumpulan datanya sangat ditentukan oleh kualitas instrumen atau
alat pengumpul data yang digunakan. Instrumen tersebut disebut berkualitas dan
dapat dipertanggungjawabkan pemakainya apabila sudah terbukti validitas dan
reliabilitas (26).
Instrumen penelitian berupa kuesioner karena dalam
penelitian ini penggunaan kuesioner merupakan hal yang pokok untuk pengumpulan
data. Hasil kuesioner tersebut akan
menjelma dalam angka-angka, tabel-tabel, analisa statistik dan uraian serta
kesimpulan hasil penelitian (26). Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 3
bagian.Bagian A berisi karakteristik klien NAPZA berupa usia, status ekonomi,
pendidikan dan kebudayaan.Bagian B terdiri dari pernyataan terstruktur mengenai
dukungan sosial keluarga Bagian C berisi pernyataan terstruktur mengenai
motivasi. Perhitungan kategori untuk kuesioner bagian B dan C dengan
menggunakan interpretasi skor (Azwar,1999). Pernyataan dalam kuesioner terdiri
atas pernyataan favourable dan unfavourable Dalam penelitian ini uji validitas dan reliabilitas diadakan di
Rumah Damai Gunung Pati Semarang karena Rumah Damai mempunyai beberapa kesamaan
karakteristik dengan Panti rehabilitasi Pamardi Putra Mandiri Semarang yaitu
keduanya mempunyai beberapa program terapi yang sama dan memfokuskan pada klien
pascadetoksifikasi. Uji validitas dan reliabilitas yang digunakan adalah :
a.
Uji validitas
Adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang diukur (27). Sebuah instrument dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas kuesioner dengan uji
korelasi antara skor (nilai) tiap item pertanyaan dengan skor total tiap
kelompok soal dengan menggunakan uji Person
Product Momen dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
N = banyaknya responden
X & Y = nilai-nilai asli
dari variabel X & Y
Hasil penghitungan tiap-tiap
item akan dibandingkan dengan tabel nilai product
moment. Jika R hitung lebih besar
dari table R tabel pada taraf
signifikansi 5% atau 1% maka instrumen yang diujicobakan dinyatakan valid.
Cara
pengujian validitas ini validitas ini dengan dengan melakukan uji korelasi
antar nilai tiap item pertanyaan terhadap skor total nilai kelompok. Peneliti
melakukan uji coba pada 15 responden, kemudian hasilnya dianalisa dengan
menggunakan rumus teknik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan SPSS
11.00 for windows. Hasil dari uji validitas untuk pertanyaan dukungan sosial
keluarga dari 20 pertanyaan, terdapat 2 pertanyaan yang tidak valid dengan
nilai r hitung masing-masing -0,2156 dan-0,0397 dan r tabel 0,514 (-0,2156 <
0,514 ; -0,0397 < 0,514) dan dikeluarkan dari kuesioner sehingga terdapat 18
pertanyaan yang valid dengan nilai r hitung minimal 0,5577 (0,5577 > 0,514). Sedangkan untuk
pertanyaan motivasi dari 15 pertanyaan terdapat 2 pertanyaan yang tidak valid dengan
nilai r hitung masing-masing 0,2867 dan 0,4956 dan r tabel 0,514 (0,2867 <
0,514 ; 0,4956 < 0,514) dan harus dikeluarkan dari kuesioner, sehingga
terdapat 13 pertanyaan yang digunakan dalam penelitian dengan nilai r hitung
minimal 0,5257 (0,5257 < 0,514).
b.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini menunjukkan sejauhmana hasil
pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
dengan alat ukur yang sama (27). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan internal consistency yaitu
melakukan uji coba sekali saja. Kemudian hasil yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach.
Rumus :
Keterangan :
= Koefisien reliabilitas yang dicari
k = Mean kuadrat antar subjek
= Mean
kuadrat kesalahan
= Varian total
Uji reliabilitas dilakukan
dengan membandingkan antara r tabel dengan r hasil (nilai Alpha). Instrumen
dikatakan reliabel jika r hasil (nilai Alpha)>r tabel. Kuesioner dukungan
sosial dan motivasi telah diuji dengan Alpha Croncbach. Nilai a> 0,6 yaitu masing-masing a = 0,9220 dan a = 0,9351 (0,9220 > 0,6 ; 0,9351 >
0,6). sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut reliabel.
Data didapatkan dengan prosedur sebagai berikut :
a.
Pengumpulan data
1.
Data sekunder
Adalah data dari laporan dan catatan resmi yang ada baik data dari
internet maupun dari Panti Rehabilitasi Pamardi Putra mandiri, literature yang
reklevan dan sumber lain yang dapat mendukung.
2.
Data primer
Adalah data dengan pengisian kuesioner oleh klien NAPZA untuk mendapatkan
jawaban yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
b.
Langkah-langkah pengumpulan data
1.
Setelah mendapatkan izin dari Panti Rehabilitasi
Pamardi Putra Mandiri Semarang, Peneliti akan melakukan pendekatan dengan para
pengurus rehabilitasi dan menjelaskan tujuan, dan manfaat penelitian agar
proses pengambilan data dapat dengan mudah dilaksanakan.
2. Peneliti mencatat data-data tentang
responden yaitu data-data umum mengenai klien NAPZA
3.
Kemudian
peneliti mengadakan pendekatan dengan responden dan menjelaskan tujuan, manfaat
dan peran serta selama penelitian. Peneliti menjaminkerahasiaan responden dan
hak responden untuk menolak menjadi responden. Bila responden menyetujui
maka peneliti meminta responden untuk manandatangani lembar persetujuan menjadi
responden.
4. Responden diberi kuesioner untuk diisi
sendiri oleh klien. Peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner dan
menginformasikan agar kuesioner diisi
5.
Setelah
terisi, kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa kembali
kelengkapannya. Bila ada yang kurang lengkap diselesaikan saat itu.
H.
Teknik Pengolahan dan Analisa Data
1.
Pengolahan data
Pengolahan data penelitian dilakukan dengan melalui tahap-tahap sebagai
berikut:
a.
Editing
Editing yaitu melakukan pengecekan kelengkapan data diantaranya adalah
mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi, mengecek kelengkapan data
artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data, dan mengecek macam isian data
untuk mengetahui ketidaksesuaian antara item dalam instrumen dengan yang
dikehendaki peneliti.
b.
Coding
Coding yaitu melakukan pemberian kode untuk memudahkan pengolahan dan
menberikan skor (scoring) terhadap item-item yang tidak diberikan skor.
Pada penelitian ini dilakukan coding sebagai berikut :
1. Dukungan sosial keluarga, 1=baik,
2=sedang, 3=kurang.
2.
Motivasi, 1=tinggi, 2=sedang, 3=rendah.
3.
Jenis kelamin, 1=Laki-laki, 2=Perempuan
4.
Pendidikan, 1=Tinggi, 2= Cukup, 3=Rendah.
5. Status ekonomi, 1=tinggi, 2=sedang, 3=rendah.
c.
Tabulating
Tabulating yaitu mengelompokan
data sesuai dengan variabel yang diteliti.
d.
Entry data
Entry data yaitu memasukkan data ke komputer untuk
mengubah data.
2.
Analisis data
a.
Analisis univariat
Analisis univariat yaitu menganalisis variabel-variabel
yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan
proporsinya. Analisis univariat ini dilakukan pada tiap-tiap variabel
penelitian. Dalam penelitian ini analisis digunakan untuk mengetahui proporsi
masing-masing variabel yaitu dukungan sosial keluarga yang meliputi dukungan
emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan
informatif, motivasi klien NAPZA dalam proses penyembuhan ketergantungan obat
di Panti Pamardi Putra Mandiri Semarang, jenis kelamin klien NAPZA di Panti
Pamardi Putra mandiri Semarang, tingkat pendidikan klien NAPZA di Panti Pamardi
Putra Mandiri Semarang, dan status ekonomi klien NAPZA di Panti Pamardi Putra
mandiri. Variabel-variabel
penelitian ini dideskripsikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan pie diagram.
b.
Analisis bivariat
Analisis bivariat yaitu analisis yang dilakukan
terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Dalam
penelitian ini analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variabel independen yaitu dukungan sosial keluarga dengan variabel dependen
yaitu motivasi klien NAPZA dalam proses penyembuhan ketergantungan obat. Mengetahui
hubungan jenis kelamin dengan motivasi klien NAPZA dalam proses penyembuhan ketergantungan obat. Mengetahui
hubungan tingkat pendidikan dengan motivasi klien NAPZA dalam proses
penyembuhan ketergantungan obat dan mengetahui hubungan status ekonomi dengan
motivasi klien NAPZA dalam proses penyembuhan ketergantungan obat.Pada
penelitian ini analisis hubungan dilakukan dengan menggunakan uju chi square (27).Penggunaan uji chi square dikerenakan pada penelitian
ini akan dilakukan uji mengenai perbedaan proporsi atau presentasi antara
beberapa kelompok untuk mengetahui hubungan antara variabel yang ada (29).
Untuk memutuskan apakah terjadi hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat maka menggunakan p value yang dibandingkan dengan tingkat kesalahan (alpha) yang
digunakan yaitu 5% atau 0,05. apabila p
value < 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima maka hipotesis terbukti, yang
berarti ada hubungan antara variabel bebas dan terikat. Sedangkan bila p
value > 0.05 Ho diterima Ha (hipotesis penelitian) ditolak maka
hipotesis ditolak yang berarti tidak ada hubungan antar variabel bebas dan
terikat (29). Prosesnya akan dilakukan dengan pembuktian uji chi square yang
menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
f0 = Nilai
observasi
fh = Nilai
ekspektasi (nilai harapan)
I. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penelitian melkukan permohonan izin
kepada kepala Panti rehabilitasi pamardi putra mandiri semarang untuk mendapat persetujuan kemudian
kuesioner dikirim ke responden dengan menekankan masalah etika yang meliputi :
1.
Informed Consent
Informed consent
merupakan persetujuan antara peneliti dan responden dengan memberikan lembar
persetujuan yang diberikan sebelum penelitian dilaksanakan. Tujuan informed consent yaitu subjek mengerti
maksud dan tujuan dari peneliti. Bila
responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden.
2.
Tanpa Nama (Anonimity)
Merupakan etika dalam penelitian keperawatan dimana responden
tidak menuliskan nama responden pada kuesioner dan hanya diberikan kode atau
nomor responden.
3.
Kerahasiaan (Confodentiality)
Semua informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar