DI
S
U
S
U
N
Oleh :
SABARDI
FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
BANDA ACEH
2012
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A.
Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 5
C.
Tujuan Penulisan............................................................................... 5
D.
Manfaat Penulisan............................................................................ 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS...................................................................... 6
A. Definisi HIV/AIDS.......................................................................... 6
B.
Penyebab HIV/AIDS ....................................................................... 7
C.
Tanda dan Gejala HIV/AIDS........................................................... 8
D.
Pencegahan dan Penanggulangan
HIV/AIDS..................................
9
BAB III PENUTUP............................................................................................
11
6.1 Kesimpulan ...................................................................................
11
6.2 Saran.............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
GAMBAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kelompok panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nyalah kelompok dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “HIV/AIDS”. kelompok
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
isi maupun susunan dan bahasanya, maka dari itu kelompok sangat mengharapkan
kritikan dan saran yang sifatnya membangun.
Makalah ini disusun dengan maksud memenuhi salah satu syarat dalam pembelajaran
di Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Dalam penyusunan makalah ini kelompok banyak mendapat bantuan, bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak. Sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu perkenankan penulis mengucapkan
terima kasih kepada Ns. Wirda Hayati,
M.Kep, Sp.Kom. pemegang mata kuliah ini yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dengan penuh keiklasan dan kesungguhan dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua
khususnya kepada pembaca. Semoga Allah SWT memberikan Rahmad dan Hidayah-Nya
kepada kita semua.
Amin…………. Ya
rabbal alamin.
Banda
Aceh, Januari 2012
( Sabardi )
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UNAIDS (United Nation Accuirred Immune Deficiency Sindrome) dan WHO (World Health
Organization) memperkirakan bahwa AIDS (Accuirred Immune Deficiency Sindrome) telah membunuh
lebih dari 25 juta jiwa sejak pertama kali diakui tahun 1981, membuat AIDS
sebagai salah satu epidemik paling menghancurkan pada sejarah. Meskipun baru
saja akses perawatan antiretroviral bertambah baik di banyak region di
dunia, epidemik AIDS diklaim bahwa diperkirakan 2,8 juta (antara 2,4 dan 3,3
juta) hidup di tahun 2005 dan lebih dari setengah juta (570.000) merupakan
anak-anak (BKKBN, 2005).
Analisa HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus / Accuirred Immune Deficiency Sindrome) National Putu Oka Sukanta berpendapat mayoritas pengidap
HIV/AIDS akibat hubungan seks bebas dan mengkonsumsi narkoba dengan jarum
suntik yang berganti-ganti. Apabila tindakan ini tidak ditanggapi secara dini
maka akan menjadi ancaman bagi Bangsa Indonesia (BKKBN, 2005).
Secara global, antara 33,4 dan 46 juta orang kini hidup dengan HIV. Pada
tahun 2005, antara 3,4 dan 6,2 juta orang terinfeksi dan antara 2,4 dan 3,3
juta orang dengan AIDS meninggal dunia, peningkatan dari 2003 dan jumlah
terbesar sejak tahun 1981 (BKKBN, 2005).
Jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia meningkat sangat cepat sejak ditemukan
pertama kalinya tahun 1987 di Bali. Data dari DEPKES sampai dengan 30 juni
2001, secara kuantitatif di Indonesia tercatat 1572 kasus infeksi HIV dan 578
kasus AIDS. Diperkirakan data ini sangat kecil dari kenyataannya karena Indonesia
belum melakukan pemeriksaan HIV secara massal (BKKBN, 2005).
Sementara itu secara komulatif
pengidap HIV dan kasus AIDS yang dilaporkan tanggal 1 Oktober 1987 s/d 31
Desember 2008 adalah HIV: 6554, AIDS: 16110, sehingga jumlah penderita
seluruhnya kini mencapai 22664 kasus, dan jumlah kematian mencapai 3362. Dan
dari sekitar 5000 kasus HIV/AIDS di seluruh Indonesia merupakan kelompok
anak-anak dan remaja. Sementara pengidap infeksi HIV dan kasus AIDS yang
dilaporkan tanggal 1 januari s/d 31 Desember 2008 adalah HIV: 489, AIDS: 4969,
sehingga jumlah penderita seluruhnya kini mencapai 5458 kasus (Ditjen PPM &
PL Depkes RI, 2009).
Prilaku pergaulan bebas dikalangan remaja semakin mengkhawatirkan sampai
dengan Desember 2008, dilaporkan ada penambahan 4 kasus AIDS di NAD (Nanggro
Aceh Darussalam), 121 kasus di Jawa Tengah, 183 kasus di Sumatera Utara,
117 kasus di Yogyakarta, 20 kasus di Sumatera Barat, 66 kasus di Jawa Timur, 29
kasus di Sumatera Selatan, 308 kasus di Bali, 13 kasus di Bengkulu, 34 kasus di
Nusa Tenggara Barat, 28 kasus di Bangka Belitung, 2 kasus di Kalimantan Tengah,
6 kasus di Kepulauan Riau, 44 kasus di Sulawesi Utara, 54 kasus di DKI Jakarta,
2 kasus di Sulawesi Tenggara, 3 kasus di Banten, 1 kasus di Maluku, 285 kasus
di Jawa Barat, 88 kasus di Papua 88 (Ditjen PPM & PL Depkes RI, 2009).
Komisi penanggulangan HIV/AIDS menyatakan bahwa di Aceh memprediksikan
bahwa jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 1.300 orang. Angka ini diperkirakan
berdasarkan skala perbandingan bahwa satu penderita yang terdeteksi mewakili
100 penderita lain yang tidak terungkap. Adapun daerah temuan kasus HIV/AIDS di
Aceh terdiri dari Aceh Besar 1 orang, Bireuen 1 orang, Aceh Timur 1 orang,
Lhokseumawe 1 orang, Aceh Tamiang 1 orang, Pidie 1 orang, Aceh Utara 2 orang, Simeulue
2 orang, Aceh Selatan 1 orang, Langsa 3 orang, Aceh Barat 2 orang dan Aceh
Tengah 1 Orang (Serambi Indonesia, 2007).
Jika dilihat dari Laporan KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) menunjukan bahwa
jumlah perkembangan penderita HIV/AIDS di dunia setiap tahunnya mengalami
peningkatan yang cukup besar yaitu 11,5% dimana pada tiap tahunnya tercatat
7.651.432 juta orang penderita, sedangkan di Indonesia jumlah penderita
HIV/AIDS mencapai 16.810 orang (KPA, 2008 : 3).
Dari data yang sudah terungkap bahwa penyebaran penyakit HIV/AIDS tidak
hanya melalui hubungan seks, tapi faktor resiko yang paling besar adalah
melalui jarum suntik, yang biasanya dilakukan oleh orang-orang yang kecanduan
narkotika. Kasus HIV/AIDS di Aceh melalui terungkap pada tahun 2004, yakni
hanya 1 kasus, kemudian terus meningkat. Kasus HIV/AIDS ini merupakan fenomena
gunung es, yaitu hanya terlihat bagian atasnya saja, sedangkan bagian bawahnya
yang besar tidak kelihatan, namun KPAP (Komisi Penanggulangan Aids Pusat)
Aceh mulai dari tingkat Propinsi sampai Kabupaten dan Kota terus melakukan
pencegahan dan penyuluhan tentang penyakit HIV/AIDS (Anonimous, 2009, Hal : 4).
Provinsi NAD merupakan salah satu Provinsi yang mempunyai potensi penularan
HIV/AIDS dimasa mendatang, hal ini dapat dilihat bahwa jumlah pengidap HIV/AIDS
di Provinsi NAD sampai 23 orang. Sedangkan Kabupaten Aceh Timur merupakan salah
satu Kabupaten yang mempunyai penderita terbanyak yaitu sebanyak 3 orang,
dimana 2 dari 3 penderita adalah remaja (KPA, 2008 : 3).
Kecenderungan
saat ini pengetahuan remaja sudah cukup baik, hal ini diketahui dari tingkat
pendidikan yang dimiliki oleh para remaja, akan tetapi pengetahuan yang
dimiliki umumnya disalah gunakan sehingga akan merugikan diri mereka sendiri
diantaranya adalah melakukan seks bebas dengan batasan yang mereka ketahui.
Sedangkan sikap umumnya remaja cukup pro aktif terhadap penyakit menular dan
hal ini terlihat dari adanya rasa takut remaja setelah melakukan perilaku seks.
Remaja
tidak dapat melindungi diri mereka sendiri jika mereka tidak mengerti
fakta-fakta mengenai HIV/AIDS. Para remaja harus mempelajari faktanya sebelum
mereka menjadi aktif secara seksual. Dan informasi perlu ditekankan secara
teratur dan konstrukstif, baik di dalam maupun di luar kelas. Diperlukan sebuah
pendidikan dasar dengan kualitas yang baik bagi semua anak, pengetahuan yang
berguna tentang seksualitas dan HIV (Anonimous, 2002 : 26).
Banyak
orang dewasa takut bahwa dengan menginformasikan kepada para remaja yang masih
muda mengenai seks dan mengajari mereka bagaimana melindungi diri mereka akan
membuat para remaja ini menjadi aktif secara seksual. Namun sebuah tinjauan
pada lebih dari 50 program pendidikan seks di seluruh dunia menemukan bahwa
anak muda cenderung menunda aktivitas seksual mereka ketika mereka diberikan
informasi yang benar mengenai seks dan kesehatan reproduksi. Dan ketika mereka
mulai melakukan hubungan seksual, mereka cenderung melindungi diri mereka
terhadap IMS, termasuk HIV (Anonimous, 2002 : 26 ).
Melihat
kondisi inilah umumnya banyak remaja memiliki pengetahuan yang terkadang
menjerumuskan diri mereka sendiri, dimana pada saat bersamaan mereka tidak
dapat mengambil sikap dari pergaulan yang mereka jalani sendiri. Dari latar belakang
diatas maka kelompok tertarik untuk membahas tentang Penyakit HIV/AIDS.
B. Rumusan Masalah
Dari
latar belakang masalah maka yang menjadi masalah di atas adalah penyakit
menular seksual khususnya terhadap penyakit HIV/AIDS.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui “Gambaran pengetahuan dan sikap remaja terhadap penyakit
HIV/AIDS pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Langsa, Kota Langsa Tahun 2009”.
D. Manfaat Penulisan
Yaitu untuk dapat menambah ilmu serta
wawasan dalam penulisan makalah dan masukan kepada teman-teman terhadap pentingnya akan informasi penyakit HIV/AIDS
BAB II
TINJAUAN
TEORITIS
A. Definisi HIV/AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat
menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4
sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak
dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang
biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi.
Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan
tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung.
Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia terkena pilek biasa (BKKBN, 2005).
AIDS yang
merupakan singkatan dari Accuirred Immune Deficiency Sindrome adalah
suatu sindrom “serbuan” penyakit-penyakit terhadap tubuh akibat menurunnya
sistem kekebalan. (BKKBN.2007). Dan yang merupakan dampak atau efek dari
perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan
waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya.
Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh
yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak
dirusak oleh Virus HIV. Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung
terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa
tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV
positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan
manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS (BKKBN, 2005).
B. Penyebab HIV/AIDS
HIV atau dikenal sebagai virus penyebab AIDS yang terdapat pada seluruh
cairan tubuh manusia tetapi yang bisa menular terdapat pada sperma (air mani),
darah dan cairan vagina. Dengan demikian cara-cara penularannya adalah sebagai
berikut :
1. Berganti-ganti pasangan
seksual atau berhubungan dengan orang yang positif terinfeksi virus HIV.
2. Pemakai jarum suntik bekas
orang yang terinfeksi virus HIV.
3. Menerima tranfusi darah yang
tercemar HIV.
4. Ibu hamil yang terinfeksi
virus HIV akan menularkannya ke bayi dalam kandungannya (BKKBN, 2007).
Adapun penularan HIV/AIDS diantaranya adalah Abu Al-Ghifari (2004) sebagai
berikut :
- Hubungan kelamin kontak seksual dengan gonta ganti mitra seks baik homo seks, biseks, ataupun heteroseksual merupakan cara yang paling rawan tertular AIDS.
- Transfusi Darah yaitu merupakan proses pemindahan darah atau komponen orang sehat yang memenuhi syarat kepada orang sakit.
- Alat-alat medis yang sering digunakan dan diduga rawan virus AIDS jika tidak steril adalah jarum suntik, tatto, akupuntur dan alat operasi.
- Ibu hamil yang merupakan penularan AIDS yang dilakukan melalui anak yang dikandungnya yang dilakukan melalui kegiatan amoral atau lewat transfusi maupun alat medis.
- Cairan tubuh adalah semen (air mani), serviks (cairan vagina), darah, air liur, air mata, keringat, dan air susu ibu.
- Donor organ (transplantasi) yaitu pemindahan jaringan atau organ.
C. Tanda dan Gejala HIV/AIDS
Adapun tanda atau gejala terkena HIV/AIDS yaitu penderita sering kali
merasa sehat dan dari luar tampak sehat. Sering kali 3-4 tahun penderita tidak
memperlihatkan gejala yang khas. Sesudahnya tahun ke 5 atau 6 timbul diare
berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan di mulut dan
terjadi pembengkakan di daerah kelenjar getah bening (BKKBN, 2007).
Menurut BAI (Badan AIDS Indonesia) mengemukakan sebuah penelitian
pada sekelompok laki-laki homoseksual dari Sanfrancisco, menunjukkan bahwa
jangka waktu rata-rata (mean) setelah timbulnya antibody terhadap HIV sampai
dengan timbulnya gejala AIDS adalah 8-9 tahun, sedangkan jangka waktu paling
sering (median) adalah antara 7 sampai 10 tahun (Abu Al-Ghifari, 2004).
Tetapi gejala-gejala AIDS baru bisa dilihat pada seseorang yang tertular
HIV yaitu sesudah masa inkubasi. Masa inkubasi terdiri dari empat tahap, yaitu
:
- Tahap ke 1 : HIV
Infeksi dimulai dengan masuknya HIV kedalam aliran darah dan terjadinya
perubahan Aerologic yang disebut dengan masa jendela atau window
periode. Lama window periode ini berkisar antara 1-6 bulan.
- Tahap ke 2 : Asimtomatik
Asimtomatik adalah Suatu keadaan yang tidak menunjukkan gejala-gejala
walaupun didalam tubuh seseorang sudah ada HIV yang dapat dideteksi melalui
Tes. Kondisi ini berlangsung 5-10 tahun. Pada tahap ini pun seseorang yang
positif tentu bisa menularkan HIV, sama dengan pada tahap pertama.
- Tahap ke 3 : Pembesaran Kelenjar Limfe
Tahap ini ditandai dengan pembesaran kelenjar limfe secara menetap
dan merata pada bagian tubuh, yang berada tidak hanya disatu tempat.
- Tahap ke 4 : AIDS
Suatu keadaan yang disertai dengan adanya penyakit yang bermacam-macam,
terutama penyakit yang disebabkan oleh infeksi Aportunistik. Dan ditandai
dengan kondisi seseorang yang sel T-4 pada dirinya sudah berada dibawah
200/mikroliter.
D. Pencegahan dan Penanggulangan
HIV/AIDS
Adapun tiga cara utama mencegah
HIV/AIDS, yaitu :
1. Pencegahan penularan melalui
hubungan seksual dengan berprilaku seksual yang aman (dikenal dengan singkatan
”ABC”), yaitu :
a. ”Abstinensia” Tidak melakukan hubungan
seksual sebelum menikah.
b. ”Be faithful” setia
terhadap pasangan yang sah (suami-istri).
c. ”Condom” Menggunakan
kondom (bila tidak dapat melakukan A maupun B tersebut) termasuk menggunakan
kondom sebelum PMS-nya disembuhkan.
2.
Pencegahan penularan
melalui darah
a.
Skrining darah donor
dan produk darah.
b.
Menggunakan alat
suntik dan alat lain yang streril
c.
Penerapan kewaspadaan Universal
atau Universal Infection precaution.
3.
Pencegahan penularan
dari ibu ke anak.
a.
Testing dan konseling
ibu hamil
b.
Pemberian obat antiretroviral
bagi ibu hamil yang mengidap HIV (Depkes, 2003).
Adapun
pencegahan HIV/AIDS secara umum diantaranya adalah :
- Tidak berganti-ganti pasangan, dan menghindari hubungan seksual di luar nikah
- Mengunakan kondom, terutama kelompok resiko tinggi seperti pekerja seks komersial.
- Sedapat mungkin menghindari transfusi darah yang tak jelas asalnya
- Menggunakan alat-alat medis dan non medis yang terjamin steril (BKKBN, 2007).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
AIDS
merupakan singkatan dari Acquired
Immunodeficiency Syndrome, suatu penyakit yang membuat tubuh sulit
mencegah terjadinya infeksi penyakit. Virus Human Immunodeficiency
(HIV), yang menyebabkan terjadinya penurunan kekebalan tubuh pada
manusia, menyebabkan AIDS dengan menginfeksi dan merusak sebagian dari
kekebalan tubuh terhadap penyakit, misalnya sel-sel darah putih yang dikenal
dengan nama limfosit (tipe sel
darah putih dalam sistem kekebalan tubuh yang berguna untuk menahan serbuan
kuman penyakit).
HIV
dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh dari
seseorang yang telah terinfeksi dengan virus. Kontak tersebut umumnya terjadi
karena penggunaan jarum suntik bersama atau hubungan seks tanpa pelindung
dengan seseorang yang telah terinfeksi virus. Seorang bayi dapat tertular HIV
dari ibu yang terinfeksi.
Meskipun
ada obat untuk perawatan penderita HIV dan AIDS, tidak ada vaksin atau obat
untuk menyembuhkannya. Akan tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu
dengan pencegahan.
B. Saran
Diharapkan untuk
dapat menambah wawasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan penyakit HIV/AIDS,
Agar dapat meningkatkan kesadaran diri untuk mencari informasi tentang Infeksi
Menular Seksual (IMS) maupun HIV/AIDS agar kejadian HIV/ AIDS terutama dikalangan remaja dapat
diturunkan/dikurangi. Dan untuk
meningkatkan lagi pengetahuan tentang penyakit HIV/AIDS yaitu dengan mengikuti
seminar-seminar kesehatan, membaca buku tentang PMS (Penyakit Menular Seksual),
dan media informasi lainnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
seperti : pergaulan bebas, kehamilan diluar nikah, pasangan tidak bertanggung
jawab, dan PMS (Penyakit Menular Seksual).
TANDA-TANDA PENYAKIT HIV/AIDS
|
Obat herbal Dr. imoloa yang hebat adalah obat penyembuhan yang sempurna untuk Virus HIV, saya mendiagnosis HIV selama 8 tahun, dan setiap hari saya selalu mencari penelitian untuk mencari cara sempurna untuk menghilangkan penyakit mengerikan ini karena saya selalu tahu bahwa apa yang kita butuhkan karena kesehatan kita ada di bumi. Jadi, pada pencarian saya di internet saya melihat beberapa kesaksian berbeda tentang bagaimana Dr. imoloa dapat menyembuhkan HIV dengan obat herbal yang kuat. Saya memutuskan untuk menghubungi pria ini, saya menghubunginya untuk obat herbal yang saya terima melalui layanan kurir DHL. Dan dia membimbing saya bagaimana caranya. Saya memintanya untuk solusi minum obat herbal selama dua minggu. dan kemudian dia menginstruksikan saya untuk pergi memeriksa yang saya lakukan. lihatlah aku (HIV NEGATIF). Terima kasih Tuhan untuk dr imoloa telah menggunakan obat herbal yang kuat untuk menyembuhkanku. ia juga memiliki obat untuk penyakit seperti: penyakit parkison, kanker vagina, epilepsi, Gangguan Kecemasan, Penyakit Autoimun, Nyeri Punggung, Keseleo, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxisme, Bulimia, Penyakit Disk Serviks, Penyakit Kardiovaskular, Penyakit Kardiovaskular, Neoplasma, kronis penyakit pernapasan, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, asma, radang sendi yang dimediasi autoimun yang dimediasi. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, sakit punggung, impotensi, spektrum alkohol feta, Gangguan Dysthymic, Eksim, kanker kulit, TBC, Sindrom Kelelahan Kronis, sembelit, penyakit radang usus, kanker tulang, kanker paru-paru, sariawan, kanker mulut, tubuh nyeri, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, Penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, Penyakit Kronis, Penyakit Crohn, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Penyakit Radang Usus Besar, penyakit kuku jamur, Penyakit Kelumpuhan, penyakit Celia, Limfoma , Depresi Besar, Melanoma Ganas, Mania, Melorheostosis, Penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Distrofi Otot, Rheumatoid Arthritis, Penyakit Alzheimer, email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com / hubungi atau {whatssapp ..... +2347081986098. }
BalasHapus